![]() | |
Rare Earth Elements |
Rare Earth Element sedang naik daun, termasuk perusahaan penambangnya, sebut saja Molycorp inc. yang berhasil meraup suntikan dana ratusan juta dolar dalam sekejap. Semua bermula dari isu China yang akan menyetop ekspor REE secara bertahap, dan disimpan untuk kepentingan dalam negerinya. Sejak tahun 2010 China mulai mengurangi ekspornya, dan genderang bisnis REE pun ditabuh. Negara-negara lain pun berlomba membuka tambang REE.
Amerika mengoperasikan kembali ladang tambang REE di California yang telah terbengkalai selama 10 tahun. REE juga ditemukan di Afrika Selatan, Vietnam, Australia, India, dan yang terakhir Malaysia. Tidak mudah menambang REE, yang prosesnya juga beresiko memuntahkan zat radioaktif berbahaya. Ditengarai zat radioaktif inilah yang menyebabkan kelainan pada bayi dan 11.000 kasus leukimia di Bukit Merah, Malaysia.
Selain melalui pertambangan, REE juga bisa diperoleh melalui daur ulang. Harddisk dan kompresor udara pada AC adalah komponen yang kaya akan REE. Sayangnya, biaya untuk mendaur ulang barang-barang bekas sangat tinggi dan tidak ekonomis. Hanya negara seperti Jepang yang pemerintahnya sanggup mengucurkan dana 1 milyar dolar untuk membangun industri masa depan ini.
Bagaimana dengan di Indonesia? Pikir-pikir, apa sih kekayaan alam yang gak ada di Indonesia :)
Selain melalui pertambangan, REE juga bisa diperoleh melalui daur ulang. Harddisk dan kompresor udara pada AC adalah komponen yang kaya akan REE. Sayangnya, biaya untuk mendaur ulang barang-barang bekas sangat tinggi dan tidak ekonomis. Hanya negara seperti Jepang yang pemerintahnya sanggup mengucurkan dana 1 milyar dolar untuk membangun industri masa depan ini.
Bagaimana dengan di Indonesia? Pikir-pikir, apa sih kekayaan alam yang gak ada di Indonesia :)
Katanya nih, penelitian REE sudah lama dilakukan oleh PT. Timah, BATAN dan BAPETEN. Denger-denger REE di Indonesia banyak terkonsentrasi di taling pertambangan timah, seperti di Bangka Belitung. Harusnya, PT Timah udah punya laporannya, kawan-kawan ada yang tau?
Mungkin sudah jadi lahan kongkalikong dan korupsi direksi dan partai politik, serta penguasa daerah
ReplyDeleteHalo Pak Aisar, bisa hubungi saya di ferrysihite@yahoo.com atau 081399853020
ReplyDelete